Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 10:26:08【Sehat】239 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(38374)
Artikel Terkait
- 368 siswa SDN 5 Mataram terima MBG
- Tokopedia dan TikTok Shop komitmen dorong pertumbuhan ekonomi digital
- Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing
- Pemkab Banyuasin kumpulkan koordinator 34 SPPG evaluasi program MBG
- BPS: Konsumsi rumah tangga kuartal III melambat karena siklus musiman
- Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30
- BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
- Keracunan menu MBG, Jakbar periksa keterlibatan produk UMKM
- PBB dan mitranya tingkatkan respons pascagempa di Afghanistan
- SPPG Polres Grobogan percontohan dapur bergizi berstandar tinggi
Resep Populer
Rekomendasi

KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat

Ekonomi TW

KLH ungkap kondisi Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs

IHSG BEI menguat seiring stabilitas ekonomi domestik

Kemendikdasmen: Pelaksanaan TKA di Papua lancar

Keracunan menu MBG, Jakbar periksa keterlibatan produk UMKM

Nikmati menu sederhana, Diddyrayakan ulang tahun ke

Badan Gizi Nasional tekankan kebersihan MBG cegah keracunan pada anak